Kualitas SDM Meningkat, Modal Penting Pembangunan Ekonomi Sitaro Masa Depan

Aktifitas ekonomi di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.(Foto:Ist)
banner 468x60

Sitaro – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Sitaro baru-baru ini merilis data terbaru mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sitaro untuk tahun 2024. IPM Sitaro tercatat sebesar 70,31, angka ini menunjukkan kategori “Tinggi” dan terus mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 69,57 dalam kategori “Sedang”.

Kenaikan ini menjadi indikasi positif atas semakin baiknya kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Sitaro, yang diharapkan dapat menjadi modal penting untuk pembangunan ekonomi di masa depan.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Kepala BPS Kabupaten Kepulauan Sitaro,Inke Tambeo, SST, M.Ec.Dev, data yang dirilis sudah sesuai dengan penghitungan berdasarkan SP2010 dan mencerminkan realitas yang akurat.

“Angka IPM ini didukung oleh semua dimensi penyusun IPM, baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak, yang semuanya mengalami peningkatan,” jelasnya.

Salah satu dimensi yang mengalami peningkatan signifikan adalah standar hidup layak, yang langsung berkaitan dengan menurunnya tingkat kemiskinan di Sitaro. Hal ini menjadi pencapaian penting, mengingat standar hidup layak adalah indikator yang mencerminkan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa.

Saat dikonfirmasi terkait dengan dimensi standar hidup layak, Kepala BPS menjelaskan bahwa indikator ini diukur melalui pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Data tersebut diperoleh melalui pendataan SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional).

“Pengeluaran per kapita yang disesuaikan ini mencerminkan kemampuan masyarakat untuk membelanjakan uang mereka, yang kemudian digunakan untuk mengukur standar hidup layak,” ujar Kepala BPS Sitaro.

Meskipun ada tantangan terkait dengan representasi data lokal, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Siau dan Tagulandang yang sulit diakses, BPS Kepulauan Sitaro memastikan bahwa pengambilan sampel dan penghitungan indikator dilakukan dengan metodologi statistik yang sudah terstandar secara internasional.

“Meskipun data hasil sensus yang mencakup seluruh populasi lebih akurat, data hasil survei tetap menggunakan kaidah statistik yang memenuhi keterwakilan dan representatif,” tambah Kepala BPS.

Dari informasi yang berhasil diperoleh, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup aspek-aspek kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak. Secara umum, ada tiga dimensi utama yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan IPM, yang masing-masing saling terkait. Meskipun begitu, ini beberapa faktor yang paling mempengaruhi peningkatan IPM suatu daerah:

1. Dimensi Kesehatan

Angka Harapan Hidup (AHH): Salah satu indikator penting dalam pengukuran IPM adalah angka harapan hidup. Peningkatan kualitas layanan kesehatan, baik dari segi fasilitas, tenaga medis, dan ketersediaan obat, dapat menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan harapan hidup masyarakat.
Akses terhadap Layanan Kesehatan: Semakin mudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, maka akan semakin tinggi pula tingkat kesehatan masyarakat tersebut. Ketersediaan puskesmas, rumah sakit, dan tenaga medis yang kompeten sangat penting.
Gizi dan Sanitasi: Peningkatan status gizi, serta kualitas air dan sanitasi yang lebih baik, akan mengurangi angka malnutrisi dan penyakit menular, yang berpengaruh pada tingkat kesehatan dan harapan hidup masyarakat.

2. Dimensi Pendidikan

Rata-rata Lama Sekolah (RLS): Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap IPM. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan di semua jenjang, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, dapat meningkatkan rata-rata lama sekolah.
Angka Melek Huruf: Peningkatan tingkat literasi, terutama di daerah yang sebelumnya memiliki angka buta huruf tinggi, berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Semakin tinggi tingkat literasi, semakin besar peluang masyarakat untuk mengakses informasi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Fasilitas Pendidikan: Kualitas fasilitas pendidikan, seperti keberadaan sekolah yang memadai, ketersediaan guru yang terlatih, dan sarana pendidikan yang cukup, juga memengaruhi pencapaian di sektor ini.

3. Dimensi Standar Hidup Layak

Pendapatan Per Kapita: Standar hidup layak sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Peningkatan ekonomi daerah, terciptanya lapangan kerja yang luas, dan keberadaan industri atau sektor ekonomi yang berkembang, akan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
Akses terhadap Infrastruktur: Ketersediaan infrastruktur dasar seperti listrik, transportasi, air bersih, dan rumah yang layak huni sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Daerah dengan akses yang lebih baik terhadap infrastruktur memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan berkontribusi terhadap IPM.
Pengurangan Kemiskinan: Peningkatan IPM sangat dipengaruhi oleh penurunan tingkat kemiskinan. Pemerintah daerah yang mampu mengurangi kemiskinan dengan program-program pemberdayaan masyarakat, bantuan sosial, atau penciptaan lapangan pekerjaan akan meningkatkan standar hidup masyarakat.

4. Kebijakan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat

Kebijakan Pembangunan yang Berkelanjutan: Program pembangunan yang berkelanjutan dan terfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat (misalnya pembangunan ekonomi, perbaikan kualitas pendidikan, penyediaan fasilitas kesehatan) akan langsung berdampak pada IPM.
Investasi dalam Infrastruktur Sosial: Pemerintah yang berinvestasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan, serta menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan, cenderung meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Partisipasi Masyarakat: Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan yang berfokus pada kualitas hidup yang lebih baik.

5. Ketahanan Ekonomi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pembangunan Ekonomi yang Merata: Pembangunan yang merata di berbagai sektor ekonomi, seperti pertanian, industri, pariwisata, dan jasa, akan meningkatkan pendapatan daerah dan kualitas hidup masyarakat. Daerah dengan ekonomi yang kuat dan beragam cenderung memiliki IPM yang lebih tinggi.
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan: Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan berkelanjutan tidak hanya berkontribusi pada pembangunan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlangsungan kualitas hidup jangka panjang.

6. Kebijakan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan: Kualitas lingkungan yang sehat sangat memengaruhi kualitas hidup masyarakat. Upaya untuk mengurangi polusi, memperbaiki kualitas udara, air, dan tanah, serta menjaga keberagaman hayati berperan penting dalam menciptakan kehidupan yang lebih sehat bagi masyarakat.
Mitigasi Bencana Alam: Daerah yang memiliki program mitigasi bencana alam yang baik akan mengurangi kerugian materiil dan sosial, yang secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan IPM.(*/Red)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *